Pilkada Minsel 2024 , Fanley Pangemanan : Hindari Niat Menang dengan Cara yang Tidak Mendidik
MINSEL , CS – Tahapan Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ) Tahun 2024 sudah masuk Tahap Kampanye , masyarakat sangat Mengharapkan tercipta Figur Pemimpin dalam Pemerintahan Minsel yang bukan hanya sekedar tegas dan berwibawa tapi mampu mengedepankan Pelayanan Publik yang lebih Baik , Pengolahan Anggaran yang akuntabel transparan juga eksekutor yang Tepat sasaran kepada Masyarakat
Hal ini menjadi harapan juga para Tokoh Politik, Tokoh Masyarakat , Akademisi dan juga masyarakat luas , salah satu Akademisi Putra Minsel yang sekarang ini sebagai Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan Di FISIP Unsrat, Dr. Fanley Pangemanan, SSos, MSi punya pandangan yang berbeda terkait hiruk pikuk Perpolitikan dan Pemerintahan di Minsel memasuki Pilkada 2024 ini
Mantan Ketua KPU Minsel ini mengaku Pasangan Calon yang ditawarkan ke masyarakat saat ini dalam memasuki Pilkada 2024 ini semua Figur terbaik , tentu Ada banyak harapan mewakili masyarakat untuk Minsel kedepan , agar Kwalitas Pilkada menghasilkan Figur terbaik dan dapat mempertanggung jawabkan semua visi misi dan Program Prioritasnya
” Saya tentu berharap dan masyarakat sangat merindukan Pemimpin yang Memaksimalkan Sumber Daya yang ada , jadi yang harus didorong saat ini adalah Pilkada yang ;
Pertama, Pemimpin yang dapat Menciptakan birokrasi yang lebih efektif melalui berbagai inovasi dan bisa diterapkan para ASN dan masyarakat.
Kedua, Mengembangkan dan membuka akses informasi lurus keatas menembus sekat dan sumbatan birokrasi.
Ketiga, menjadi pemimpin yang melahirkan Program-program buttom up. Karena sampai Hari ini Desa dan kelurahan masih dikerubungi dan dijajah dengan realisasi visi misi Bupati terpilih. Dalilnya, menyesuaikan program unggulan nasional dan daerah.
Keempat, Pemimpin yang Menciptakan birokrat sejati melalui merit sistem yang terukur. Bukan karena jasa dan afiliasinya kepada partai.
Kelima, Pemimpin yang objektif dan berpihak pada pemerataan pembangunan. Bukan pro pada faktor wilayah raupan suara besar hasil pilkada.
Keenam, Pemimpin yang dekat dan selalu turun melihat kebutuhan rakyatnya.
Ketujuh Jiwa yang Totalitas membangun Minsel. Melalui program yang terencana, dan merealisasikannya secara terukur.
Kedelapan, Pekah dan Bukan hanya sekedar tahu membangun tapi lupa memeliharanya.Dan seterusnya. ” Jelas Pangemanan
Lanjut Dosen Pasca Sarjana Unsrat ini Dari alternatif para calon yang berkompetisi, Pangemanan berpendapat ketiga Paslon punya karakteristik tersendiri
” Melihat ketiga pasangan ini, ada hal menarik yang menurut saya menjadi salah satu referensi pemilih.
Paslon 1.
Memiliki Keunggulan punya mesin partai dan mesin birokrasi.Namun jangan terlalu jumawa dulu, beberapa kasus dan pengalaman menjadi referensi tidak semua daerah dengan kelebihan diatas menjadi jawara di pilkada.
Paslon 2.
Merakyat, menjemaat dan punya basis yang jelas. Ingat bahwa mereka ini Lahir dari figur yang karena kader naturalisasi. Hal Ini menjadi tantangan bagi Paslon agar jeli memelihara komunikasi dengan elit dan simpatisan parpol pendukungnya. Saya sangsi jika hanya menyerahkan kepada mesin partai untuk all out bekerja hingga ke akar rumputnya.
Paslon 3.
Memiliki reputasi birokrasi yang melanglangbuana serta menguasai ekosistem Pemerintahan hingga tingkatan provinsi.Dunia Pemerintahan bukanlah menjadi barang baru lagi bagi paslon ini.
Kepiawaian dalam hal manajerial dan Administrasi Pemerintahan tak perlu diragukan lagi.
Tapi yang saya amati bahwa sosialisasi program melalui visi dan misi termasuk sosialisasi diri wajib menjadi tantangan untuk lebih dioptimalkan lagi. Karena dukungan parpol pendukung hingga kini menjadikannya belum cukup untuk menghentarnya sampai ke podium pemenang, ” terang Fanley
“Kesimpulan saya, buat para petarung yang luar biasa ini, Hindarkanlah niat memenangkan Pilkada melalui cara-cara yang tidak mendidik. Pengalaman dari beberapa Pilkada di era Reformasi ini, Elit Politik dan Para Kontestasi telah gagal menyuguhkan pertandingan Pilkada yang suci. Tetapi telah menanamkan dan menumbuhkan permainan nya yang ruci. ” Tutup Pangemanan
Semoga Pilkada 2024 Minsel dapat melahirkan Pemimpin yang hadir karena punya hati nurani tetapi bukan melalui cara-cara yang tirani.
( Vandytrisno )