Bahas Rencana Jangka Pendek dan Panjang , Penyelamatan Buaya harus dilakukan Bersama instansi Terkait

0 192

//Bahas Rencana Jangka Pendek dan Panjang , Rescue Buaya harus dilakukan Bersama instansi Terkait//

 

MINSEL, CS – Menindaklanjuti munculnya buaya di Sungai Ranoyapo dan sekitarnya yang meresahkan Masyarakat maka Pemerintah Kabupaten Minsel terus intens melakukan Langkah nyata sejak Bulan Maret 2024 lewat Himbauan dan kemudian bulan Januari 2025 bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sulut dan Yayasan Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, atas Permohonan Pemkab Minsel ,sudah melakukan upaya Penyelamatan ( Rescue ) buaya, namun belum berhasil

Meski Menurut Kepala Seksi wilayah I sesuai Undang undang yang baru, Balai Konservasi SDA sudah berubah tupoksinya, namun karena dari tahun 2024 Pemkab minsel sudah intens melakukan koordinasi, dan mengajukan permohonan maka pada tanggal 24 januari 2025, Balai Konservasi SDA dan Balai Pesisir sumber daya laut bersama Bupati Minsel dan Pejabat lainya harus turun tangan melakukan tindakan nyata dalam rangkah Penyelamatan satwa yang dilindungi tersebut

Berbagai Persoalan dan Laporan munculnya Buaya terus diterima Pemkab Minsel lewat Bagian SDA maka Rapat Koordinasi Penyelamatan Buaya kembali dilakukan pada 15 April 2025 di Ruang Rapat Sekertaris Daerah Minsel dipimpin Kabag SDA Minsel Frany C. W. Tilaar, SE., SH., M.Si mewakili Asisten 1 dan 2 dengan hasil rencana Jangka pendek dan jangka Panjang harus dilakukan

” Sebagai Pemerintah perlu melakukuan aksi atau tindakan untuk menangkap buaya selanjutnya di bawa di tempat penangkaran. Kami telah membuat rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang dalam penanganan buaya. Rencana jangka pendek adalah kami telah berkoordinasi dengan balai konservasi sumber daya alam untuk segera melakukan penangkapan.buaya. akan ada tim dari balai konservasi sumber daya alam akan tinggal kurang lebih satu minggu karena itu dimintakan para camat,hukum tua dan lurah untuk dapat membantu proses penangkapan buaya dan rencana jangka Panjang yaitu dengan ketersediaan Lahan oleh Pemkab Minsel maka PT Cargill akan Membantu membuat tempat penangkaran buaya di Kabupaten Minahasa Selatan untuk selanjutnya akan dijadikan objek wisata bagi Masyarakat yang nantinya bisa menghasilkan PAD bagi Kabupaten Minahasa Selatan ” jelas Tilaar sembari menunjukan hasil Rapat

 

Dari Berbagai Tanggapan maupun usulan muncul dari Forum rapat tersebut dari Camat Amurang Timur dan Hukum tua Rumoong Bawah

 

Camat Amurang Timur

Sudah beberapa kali buaya muncul dan upaya penangkapan yang kita buat belum membuahkan hasil atau belum ada buaya yang tertangkap hal itu membuat Masyarakat kurang percaya lagi kepada kita sebagai pemerintah. Maka dengan adanya kemunculan kembali buaya saat ini maka kita harus bertindak cepat untuk mengatasi keresahan Masyarakat. Yang pasti kami pemerintah kecamatan amurang timur siap membantu tim dari balai konservasi SDA.

 

Hukum Tua Rumoong Bawah

Di Desa Rumoong Bawah Masyarakat sudah sering melihat buaya di Sungai ranoyapo ada yang berukuran besar dan menurut warga itu merupakan induknya dan ada beberapa buaya yang berukuran kecil. Karena itu Masyarakat mengharapkan perhatian dan tindakan dari Pemerintah untuk dapat mengatasi keresahan masyarakat.

Kesimpulan : Rescue buaya akan segera dilaksanakan tinggal menunggu jadwal dari balai konservasi sumber daya alam. Dan Ketika akan rescue buaya maka akan di buatkan jadwal pendampingan untuk tim dari balai konservasi sumber daya alam dan diharapkan semua SKPD terkait selalu Kompak dan siap melakukan Penyelamatan Buaya

 

Hadir dalam Rapat – rapat koordinasi mengenai Rescue Buaya selain Sekda Minsel Glady NL Kawatu SH. M,Si para Asisten Asisten 1 Benny Lumingkewas dan Asisten 2 Frangky Tangkere, Sekaligus Dukungan PT Cargill Amurang yang setia mendukung Program Pemerintah karena pada Tahun lalu telah membantu lewat Bibit Kelapa Bido yang sangat besar manfaatnya bagi Masyarakat dan Pemerintah,  hadir juga Camat Amurang Raya dan Tumpaan serta para Lurah dan Hukum Tua setempat, Kadis Damkar, dan Kasat Pol PP dan,  Bagian SDA Minsel dan Yayasan Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, sudah melakukan upaya rescue buaya, pada tanggal 15 april 2025 pemkab sudah melakukan rapat  internal untuk permohonan kembali yang direncanakan 1 minggu, dan surat permohona sudah diajukan ke Balai Konservasi SDA, Balai Pesisir Sumber Daya Laut, dan Yayasan Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, dan pada tanggal 17 April 2025 sudah mendapatkan jawaban dari  Balai Konservasi Sda, Balai pesisir sumber daya laut, mereka sudah setuju untuk rescue kembali sesuai permintann pemkab 1 minggu, namun menunggu giliran karena wilayah kerjanya dari Sulut hingga Gorontalo bahkan sulawesi, maka Pemkab Minsel menunggu giliran jadwal dari balai untuk rescue, bersama skpd yang terkait yaitu Dinas damkar, Sat Pol PP, Dinas DLH, Dinas Perikana  dan Camat serta Lurah dab Hukum tua di sekitar wilayah yang bermunculan buaya sebagai Hewan yang dilindungi Pemerintah

 

( Vandytrisno )

Leave A Reply

Your email address will not be published.